Barangkali Anda
pernah mendengar rekan-rekan mengatakan jika buah hatinya mengalami alergi
ASI. Memang sebagian masyarakat Kita percaya pada alergi ASI
ini. Hal ini juga mungkin menimbulkan ketakutan bagi Anda. Apalagi sebagai rasa
sayang Kita terhadap buah hati membuat Kita ingin selalu memberikan ASI
ekslusif. Namun apakah benar ASI Ibu ini dapat menyebabkan alergi?
Bayi bisa terkena alergi setelah mengkonsumsi ASI. Apalagi ASI
adalah nutrisi satu-satu nya yang diterima bayi untuk pertama sekali hingga
usia yang pantas menerima makanan cair. Bayi bisa saja mengalami tanda-tanda
aneh setelah diberikan ASI. Namun jika keadaannya seperti ini yang harus Kita
permasalahkan bukanlah si bayi, namun makanan yang telah dikonsumsi oleh si Ibu
sehingga menyebabkan si bayi menjadi bermasalah setelah diberi ASI. Karena
itulah sebagai Ibu Kita harus mencari tahu apa sebenarnya makanan yang menjadi
alergen (penyebab alergi) bagi si bayi. Jika penyebab alergi ini sudah
diketahui si Ibu bisa menghentikan konsumsi makanan dari jenis tersebut atau
minimal mengurangi komsumsinya.
Lantas tanda apa saja yang dapat Kita ketahui jika bayi mengalami
alergi setelah mengkonsumsi ASI Ibu? Nah, hal ini bisa ditandai dengan
terjadinya gumoh (seperti muntah) yang terjadi secara spontan. Namun terdapat
perbedaan antara gumoh dengan muntah, dimana gumoh biasanya hanya sedikit
cairan yang dikeluarkan serta tidak disertai kontraksi otot perut. Gumoh ini
dikatakan normal jika frekuensinya 1-4 kali sehari.
Namun jika si bayi mengalami gumoh lebih dari frekuensi normal,
Anda harus waspada dan memeriksakan karena bisa jadi si bayi mengalami alergi
susu. Selain itu jika gumoh ini tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan
ketika gumoh ada air susu yang justru malah masuk ke lambung. Di dalam lambung
terdapat asam lambung sehingga jika air susu tercampur dengan asam lambung dan
masuk ke paru-paru akan menyumbat saluran nafas. Apalagi terjadi dalam
frekuensi yang sering di atas 4 kali sehari.
Tanda lain dari alergi ASI ini adalah kulit bayi akan
mengalami ruam dan merah. Ruam dan kulit merah ini kadang diperparah hingga
kulit bayi terkelupas dan lengkat di benda lainnya. Hal ini biasanya disebabkan
karena si Ibu mengkonsumsi makanan laut yang kurang sesuai dengan kondisi si
bayi.
Jika keadaan alergi ASI terjadi pada bayi Anda, langkah yang
seharusnya diambil bukan menghentikan pemberian ASI eksklusif namun
menghentikan makanan yang dapat menyebabkan terjadinya alergi tersebut. Jika
ASI eksklusif ini dihentikan dan diganti dengan pemberian susu formula justru
akan semakin mengurangkan nilai gizi yang diterima oleh si bayi. Karena
bagaimanapun nilai gizi yang terdapat dalam ASI Ibu tidak dapat digantikan oleh
susu formula yang mahal sekalipun. Selain itu penggunaan susu formula
mengakibatkan bayi enggan untuk menyusui ASI ke depannya.
Sumber :
http://pakarbayi.com/apakah-bayi-bisa-alergi-dengan-asi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar